4 Jenis Manfaat Teh untuk Tubuh

Teh atau dalam bahasa Inggris tea, adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh juga sering dikaitkan dengan minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh. Sebagai contoh, teh rosehip, camomile, krisan dan jiaogulan. Tahukah kamu, teh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan

Ini tidak terlepas dari beragam kandungan yang dimiliki teh sebagai minuman. Salah satunya sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin login idn live hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafeina (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit. Kesemuanya adalah zat stimulan, yang memberikan efek rangsangan pada tubuh dan otak manusia. Zat ini bisa meningkatkan kewaspadaan atau memberikan efek lainnya pada tubuh.

Memperbaiki kualitas tidur

Bukan tanpa alasan jika banyak orang memilih meminum teh sebelum tidur. Menurut sebuah penelitian di jurnal “Integrative Medicine Research”, minum teh dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup pada mereka yang mengalami insomnia ringan hingga sedang.

Menurunkan Resiko Penyakit Alzheimer

Ada beberapa kelompok teh yang dibedakan berdasarkan cara pemrosesan sebelum dan setelah dipetik dari pohon, salah satunya teh hijau. Konon, teh hijau dapat membantu mengembangkan resistansi terhadap stres, dan berpotensi menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Kandungan polifenol dalam teh juga bisa melindungi sel dari kerusakan.

Melawan Radikal Bebas

Kandungan antioksidan di dalam teh bermanfaat bagi tubuh untuk melawan radikal bebas. Radikal bebas inilah yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Sebagai minuman yang hampir tidak memiliki kalori, teh tak hanya dapat menghambat penyerapan lemak, teh juga membantu membakar lemak lebih togel hongkong banyak. Untuk mendapatkan manfaat ini dari teh, yang perlu dilakukan hanyalah tidak menambahkan banyak gula dan susu ke dalamnya.

Cara Melatih Anak untuk dapat Mengontrol Emosinya

Sebagai manusia, terkadang seorang Ibu juga bisa lepas kendali sehingga dengan mudahnya membentak anak, padahal kesalahan yang diperbuat sang anak mungkin merupakan kesalahan sepele sehingga masih bisa dibicarakan baik-baik.

Menurut psikolog Matthew McKay, PhD seperti dilansir Nakita, memarahi atau bahkan sampai memukul anak ada baiknya dihindari karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental anak-anak, menyebabkan anak memiliki jiwa yang kurang empati di kemudian hari. Tidak ingin anak-anak menjadi seperti itu ‘kan, Smart Parents?

Cara Mendisiplinkan Sikap Seorang Anak

Penelitian lain yang diterbitkan di jurnal Child Development, seorang Ibu cenderung mengubah cara mendisiplinkan anak togel hongkong ketika buah hatinya sudah tumbuh remaja. Perubahan tersebut bisa mengarah ke lebih mudah marah dan menjadi lebih kasar. Dari penelitian itu, terungkap bahwa jika seorang Ibu memarahi sampai membentak anak sejak mereka berusia 13 tahun atau kurang, maka anak tersebut berisiko besar punya perilaku yang emosional saat tumbuh dewasa kelak.

Salah satu cara yang bisa dicoba, menurut Sandra Thomas, PhD, profesor dari Universitas Tennnesse seperti dilansir Nakita, cobalah untuk memvisualisasikan anak-anak kembali menjadi bayi. Dengan melakukan sugesti seperti itu pada diri sendiri, emosi seorang ibu bisa menjadi reda dan bisa berpikiran lebih baik terhadap anak. Bayangkan saja bagaimana menggemaskannya anak saat masih bayi dulu.

Cara kedua adalah cobalah untuk tidak mudah terpancing amarah. Wajar bila ibu merasa kesal kepada anak, tetapi saat merasa kesal itu mulailah untuk beristirahat saja. Menurut psikolog Laura J. Petracek, PhD, kuncinya adalah menenangkan diri dulu. Dengan selalu tenang menghadapi setiap perilaku anak, seorang ibu bisa mencoba untuk lebih memahami anaknya, bukan?

Cara ketiga, yang masih tidak jauh berbeda dengan cara kedua, adalah coba untuk mengekspesikan kemarahan dengan cara yang berbeda. dr. Kevin Adrian dari Alodokter, seperti dilansir The Asianparent Indonesia, mengatakan bahwa seorang ibu sebaiknya menenangkan diri dulu sebelum berkata apapun terhadap anak. Setelah merasa tenang, barulah ibu bisa mengekspresikan marahnya dengan cara yang tetap tegas tapi tidak menggunakan bahasa yang kasar terhadap anak.

Walau begitu, mudah marahnya seorang ibu tidak selalu merupakan kesalahan sang ibu sendiri. Menurut psikolog Sri Juwita Kusumawardhani M.Psi, seorang ibu memang membutuhkan apa yang disebut sebagai me time. Ibu yang marah kepada anaknya bukan berarti karena tidak sayang, tetapi kadang karena ibu merasa tertekan dengan tugas sehari-hari. Seorang ibu membutuhkan "me time" saat sudah mulai merasa tegang ataupun cemas."Penting memiliki me time atau kegiatan yang menyenangkan bagi ibu, agar ibu tetap bahagia dan bebas stress," kata Sri Juwita, dikutip dari detikcom.

Tidak perlu repot-repot untuk "me time", melakukan kegiatan seperti menonton film atau pergi ke salon bertemu teman-teman bisa membuat seorang ibu menjadi lebih bahagia, sehingga bisa bersikap lebih positif.

Alasan Anak dapat Berbohong Menurut Usianya

 Pernahkah merasa curiga pada apa yang dikatakan anak? Mungkin dilihat dari gerak-gerik saat mengungkapkannya atau ketidakjelasan rentetan informasi yang diberikan. Lalu, ketika orang tua mengetahui bahwa ia memang benar-benar berbohong, pasti hal pertama kali yang dirasakan adalah sedih. Selain itu, sebagian orang tua ada yang memutuskan untuk memarahi atau menasihatinya. Tetapi sebenarnya mengapa anak harus berbohong? Apakah orang tua selama ini pernah mengajarkannya? Atau ada alasan lainnya yang selama ini belum terungkap?

Anak di usia yang masih sangat muda sebenarnya justru belum bisa membedakan antara kebenaran dan fiksi, sehingga tidak bisa dinilai bahwa ia berbohong. Walau faktanya, anak yang berbohong menjadi pertanda baik. Profesor Psikologi di John Jay College New York, Angela Crossman mengungkapkan anak usia belum sekolah dengan IQ yang lebih tinggi biaanya akan berbohong. Penelitiannya menyatakan, kemampuan berbohong ini dapat dikaitkan dengan kemampuan sosial yang baik saat masa remaja.

Toddler (1-2 tahun)

Anak berbohong pada usia dini, misalnya bayi 2 tahun yang mengatakan popok mereka tidak kotor karena ingin menghindari popok data sgp yang harus diganti. Kebohongan seperti ini mementingkan diri sendiri dan merupakan jenis yang paling banyak dicoba oleh anak-anak kecil. Cara mereka berbohong biasanya dengan menyangkal bahwa telah melakukan sesuatu. Namun, tentu saja tidak masuk akal untuk menghukum balita karena mereka tidak mengerti bahwa apa yang dilakukan itu salah.

Jika seorang anak berusia dua tahun menarik ekor kucing dan mengatakan bahwa teman khayalannya melakukannya, respons terbaik adalah dengan mengatakan, "Kucing juga punya perasaan." Menurut Elizabeth Berger, seorang psikiater anak dan penulis buku ada tipsnya nih untuk membesarkan anak-anak dengan karakter. Strategi yang lebih baik adalah, daripada bertanya, "Apa kamu yang memecahkan vas itu?" katakan, "Lihat, vasnya rusak". Sehingga dapat mengurangi intensitas si anak berbohong.

Preschoolers (3-4 tahun)

Kisah-kisah dongeng yang sering ditontonnya sehari-hari memacu fantasinya untuk berkata-kata yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Misal, seorang anak mengatakan pada ayahnya bahwa ia melihat pelangi berbicara padanya, atau ada monster di dapur rumahnya. Anak usia preschool memang lekat dengan khayalan yang dibangunnya. Sebenarnya, hal tersebut termasuk wajar sebab akan meningkatkan pikiran dan kreativitas si anak.

Akan tetapi, jika orang tua sudah merasa terganggu dengan hal ini, penting juga untuk menjaga perspektif anak agar tidak terlalu terlewat batas fantasinya. Namun, toto sgp hari ini satu hal yang harus diingat bahwa apa yang tampak aneh bagi orang dewasa mungkin sekadar cara anak memproses ide-ide baru.

Remaja

Pada usia ini, mereka mulai bisa mengembangkan gagasan konkret tentang kebenaran dan kepalsuan, namun masih abu-abu sehingga dalam waktu relatif sebentar, orang tua akan segera mengetahui apakah yang dikatakan olehnya benar atau bohong. Sebab, terkadang mereka masih cenderung mengabaikan detail cerita. Jangan kaget jika anak Anda terus diam tentang hal-hal yang akan ia bagikan pada Anda.

Walau begitu kerahasiaan tak melulu sebuah ketidakjujuran atau tanda bahwa anak Anda melakukan kesalahan. Itu mencerminkan kedewasaannya yang tumbuh. Psikiater anak, Dr. Brody menyampaikan bahwa anak-anak yang menceritakan segalanya kepada orang tua mereka pada usia 13 atau 14 tidak tumbuh dewasa. Sehingga, dengan memiliki rahasia menandakan bahwa ia sudah cukup mandiri.